Pemilu 2009 - Atau pilihanraya Indonesia - ada harapan-harapan baru bagi Mas-Mas yang bekerja di restoran-restoran,bibik-bibik yang bekerja di rumah-rumah,dan ibuk-ibuk yang menjual air.Wak-wak(bukan burung wak-wak) penjual besi buruk juga saya temuramah untuk Pemilu 2009.
Bagi ibuk yang membuat air di kafetaria saya - dia mengisytiharkan dirinya sebagai golput - atau tidak mahu mengundi.Tetapi menaruh harapan supaya Susilo Bambang Yudhoyono atau es-bay-yay(SBY) ini menang lagi tahun ini.Dia berasal dari Pakan Baru,Riau.
Bagi Mas Restoran Pelita pula secara lepasnya mengakui dia penyokong SBY.Katanya,sejak SBY menampuk kuasa tahun 2004 lalu,sungguhpun diuji dengan gempa bumi Yogja dan tsunami di Acheh,tetapi SBY mampu mengawal keadaan di Indonesia.Kadar jenayah menurun,dan kadar rasuah juga menurun - dari 35 peratus pada tahun 1999 kepada 26.7 peratus tahun 2008 yang lalu.Walaupun angka 26.7 itu masih tinggi - tapi penurunan yang drastik itu menunjukkan kesungguhan SBY memerintah republik.Dia berasal dari Danau Toba,Sumatera Utara.
Bagi seorang lagi Mas Restoran Pelita dari Medan,Sumatera Utara,beliau merasakan Golkar adalah partai korupsi.Makanya jangan dicoblos partai pohon beringin ini.Sebaliknya menunjukkan sokongan terhadap SBY ataupun Amien Rais.
Bagi wak penjual besi buruk yang berasal dari Cirebon,Jawa Barat pula,beliau merasakan Megawati mungkin mendapat sokongan - tetapi Buk Mega bukan seperti ayahnya yang berkaliber Soekarno.Buk Mega tidak sehebat ayahnya.
Dia merasakan SBY bagus - cumanya hubungan rapatnya dengan Jusuf Kalla itu sedikit mengganggunya.Sebaiknya SBY lebih baik merapatkan diri dengan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang mencalonkan Hidayat Nurwahid,kerna partai itu mempunyai hubungan yang akrab dengan Ikhwanul-Muslimin.Jika SBY bergandingan dengan Hidayat maka dia akan tidak mencoblos Mega.Tetapi jika masih kekal dengan Jusuf Kalla yang Golkar itu maka dia akan menyokong Mega.
Tetapi keempat-empat itu tidak memberikan harapan langsung kepada Dita Indah Sari.
Tapi saya tetap menyokong dia dan agenda egalitariannya.The Internationale salute kepada Komrad Dita!
Tapi apa-apapun,coblosan pada 5 April ini melihatkan kerusi MPR yang mungkin panas dengan Pemilu yang macam best.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment